posbekasi.com

Ditinggal Investor Kakap, Begini Nasib Tol Terpanjang di RI

Foto: Salah satu ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci. (Dok. Waskita Karya)

posBEKASI.com | BANDUNG – Badan pengatur Jalan Tol (BPJT) mengumumkan pengunduran lelang tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) yang bakal menjadi tol terpanjang di RI. Ini bukan kali pertama proses pelelangan harus mundur karena BPJT tercatat setidaknya sudah tiga kali melakukan pemunduran lelang.

Adapun batas akhir waktu pengambilan dokumen prakualifikasi mulanya jatuh di awal Januari, kemudian berpindah ke akhir Januari, pindah lagi ke 29 Februari dan kini batas waktunya di 28 Maret 2024.

Sementara itu, penjelasan dokumen prakualifikasi yang sebelumnya di 7 November 2023, kini berubah menjadi 14 Maret 2024. Kemudian batas akhir waktu pemasukan isian dokumen prakualifikasi dari 4 Maret 2024 kini diperpanjang menjadi 1 April 2024.

Adapun penjelasan umum mengenai dokumen prakualifikasi akan dilaksanakan pada Kamis 14 Maret 2024 pukul 10.00 WIB dengan rincian akan ditentukan dalam dokumen prakualifikasi.

Seluruh badan usaha baik badan usaha tunggal maupun berbentuk konsorsium dibolehkan untuk mendaftar dan mengikuti lelang. Pendaftaran Prakualifikasi hanya dapat dilakukan oleh Direktur Utama Perusahaan atau pihak yang dikuasakan oleh Direktur Utama dengan melampirkan Surat Kuasa.

“Seluruh proses Prakualifikasi ini tidak dipungut biaya apapun,” tulis BPJT dilansir dari situs resminya, Ahad (10/3/2024).

Proses prakualifikasi akan dilakukan secara elektronik daring. Peminat dapat melakukan pendaftaran pada jam kerja yakni Pukul 08.00-16.00 WIB mulai Jumat, 20 Oktober 2023 hingga Kamis, 28 Maret 2024.

Lingkup proyek ini yakni dengan melakukan pendanaan, perencanaan teknis, pengoperasian, pemeliharaan untuk keseluruhan Jalan Tol serta pelaksanaan konstruksi pada porsi Badan Usaha Jalan Tol. Pemerintah juga ikut mendukung dalam bentuk dukungan konstruksi pada Seksi Nagrek-Garut Utara-Garut Selatan. Perkiraan nilai investasi proyek tol ini mencapai Rp 31,04 triliun.

Sebelumnya Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Sony Sulaksono mengungkapkan pemerintah tengah melakukan tender ulang Tol Getaci untuk menemukan investor baru. Hingga kini nama baru yang terpilih untuk menggarap proyek ini masih dalam tahap pencarian, namun dalam waktu dekat nama-nama investor tersebut sudah akan terlihat.

“Saat ini tol Getaci masih dalam proses prakualifikasi. Target Maret sudah ada calon-calon untuk masuk tahap tender. Target kita penetapan pemenang akan sekitar Agustus dan perjanjian pengusahaan jalan tol (perjanjian investasi) sekitar September 2024,” ungkap Sony saat berbincang dengan CNBC Indonesia.

Meski nama investor baru akan muncul, namun masih ada sejumlah tahapan menuju proses pembangunannya, yakni pembebasan lahan. Di tahap awal, pemerintah bakal mengutamakan di titik awal yakni Gedebage.

Saat ini sudah ada beberapa investor dari sejumlah negara yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek tol terpanjang di RI ini. Sony pun menyebut asal investornya bervariasi bukan hanya dari negara Asia tapi juga sampai Amerika.

“Sejauh ini udah banyak dan dari dalam dan luar negeri ada, kita pernah ngobrol dengan kami di BPJT dari Australia, dari China, Timur Tengah, ada beberapa yang sudah berpengalaman Malaysia, Hong Kong, Kanada mereka tertarik menjajaki itu,” imbuhnya.

Jalan Tol GeTaCi atau Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap memiliki total 206,65 Km melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat (171,40 Km) Provinsi Jawa Tengah (35,25 Km) dan akan menjadi Jalan Tol terpanjang di Indonesia. Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Jalan tol ini terbagi atas empat seksi, antara lain :

– Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km

– Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km

– Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km

– Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km

Sebelumnya konsorsium yang berisikan perusahaan BUMN dan swasta bakal membangun tol ini. Bahkan ada nama-nama perusahaan di balik Konglomerat Martua Sitorus hingga taipan tol Yusuf Hamka. Namun, beberapa memilih hengkang.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.

Sumber: CNBC

BEKASI TOP