Kami ingin mengubah taman tersebut dari sekadar “garden” yang hanya bisa dilihat dari kendaraan, menjadi “park”, sebuah ruang ketiga di mana warga bisa beraktivitas, berinteraksi dan juga sebagai Ruang Ekspresi Seni Budaya.
Selama ini di kolong Semanggi sangat sepi, tidak ada kegiatan, hanya kendaraan yg lewat, apalagi waktu malam cenderung menakutkan. Bayangkan bila di kolong Semanggi ini menjadi ruang interaksi, pada malam hari kita akan merasakan suasana yang berbeda.
Semalam bersama teman-teman dari Bina Marga, Disparbud, Dishub dan Diskominfotik DKI memeriksa Ruang Ekspresi yang sedang dikerjakan di kolong Semanggi.
Di Ruang Ekspresi ini ada fitur-fitur budaya dan sarana pendukung kegiatan warga. Kami rancang juga integrasinya dgn transportasi publik dan jalur pejalan kaki di sekitarnya, sambil tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan pengunjungnya dari alur lalu lintas.
Ketika dibuka nanti, Ruang Ekspresi ini akan jadi contoh baru ruang interaksi di bawah jalan layang Jakarta. Pemprov DKI Jakarta juga berencana untuk mengelola ruang-ruang di kolong tol.
Kami telah mengirimkan surat permohonan ke Kementerian PUPR untuk memanfaatkan ruang-ruang kolong tol (ruas Plumpang-Pluit dan Grogol-Pluit) sebagai tempat interaktif dan produktif bagi masyarakat sekitar jalan tol. Ini juga sekaligus untuk pengamanan kolong jalan tol dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain taman di kolong Semanggi ini, Pemprov DKI juga akan membangun 53 Taman Maju Bersama tahun ini dan juga revitalisasi JPO sebagai ruang konektivitas dan interaksi warga. [Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan]