posbekasi.com

“KTP Super Sakti” Satu Kartu untuk Semua, Mungkinkah?

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.[IST]
POSBEKASI.COM – Menarik ketika acara debat calon wakil presiden, 17 Maret 2019 lalu. Diakhir sesi, Sandiaga Uno dari pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, meminta audience untuk mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), KTP ini akan digunakan untuk semua pelayanan masyarakat dengan basis data terpadu.

Pesatnya kemajuan teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Pemanfaatan big data lebih banyak untuk kepentingan ekonomi seperti munculnya starup-starup baru dibidang ekonomi digital.

Mungkinkah KTP sebagai dokumen resmi negara berfungsi optimal untuk melayani warga negara Indonesia?

KTP Canggih di Berbagai Negara

Pemanfaatan KTP negara-nagara maju tidak hanya sebagai tanda pengenal saja. Di negara Estonia KTP diselipkan chip sebesar 2048 bit yang dapat digunakan penggunanya, dengan KTP dapat melakukan transaksi sehari-hari, KTP juga dijadikan kartu asuransi kesehatan nasional, voting online cukup dengan KTP.

Di negara Belgia KTP dapat dijadikan sebagai kartu e-health, system reimbursement, laporan kesehatan, transparasi data kesehatan, pengawasan kesehatan. Jadi jika ada warga negara Belgia yang sakit apoteker bias langsung memberikan obat-obtan yang diperlukan berdasarkan data rekam medis yang tersimpan di dalam KTP tanpa resep dokter lagi.

Dinegara tetangga terdekat kita, Malaysia. Harus diakui bahwa Malaysia dalam dunia Informasi C Technology, negara ini lebih maju dari Indonesia, kecepatan internet lebih pesat. E-KTP dimalaysia disebut My Kad.

Kartu ini dilengkapi dengan 2 sidik jari yang berbeda. KTP di Malaysia dapat digunakan untuk transaksi online, pembayaran transportasi umum, perekam kesehatan. Bahkan dapat dijadikan alat pengontrol warganya,misalnya ketika warga negara beragama Islam maka tidak boleh masuk rumah judi atau restoran yang tidak halal.

Pengertian Big Data

Big Data merupakan istilah untuk menggambarkan data set yang besar baik. Definisi big data bisa juga dijelaskan dalam 3V yaitu volume, velocity dan variety. Volume berarti data set yang disimpan dalam jumlah yang besar, Velocity berarti ada kebutuhan mengakses data set besar tersebut dengan cepat, sedangkan variety berarti format data yang semakin bervariasi saat ini.

Untuk struktur data dibagi menjadi tiga yaitu Structured data seperti relational database (RDBMS), Semi-Structured data seperti XML, JSON dan Unstructured data seperti dokumen, metadata, video, gambar, audio, file teks, ebooks, email message, social media.

Setelah ditemukanya teknologi digital, maka seluruh data diformat dalam bentuk yang sama, yaitu format digital. Dengan format digital ini, maka banyak pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan data menjadi lebih mudah dan fleksibel.Terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan dengan format digital, yaitu: membangun data digital, memanipulasi data digital, enyimpan data digital, mempresentasikan data digital, dan mengkomunikasikan data digital

Digital berarti suatu keadaan yang memiliki 2 (dua) nilai saja. Biasanya, keadaan ini diwakili dengan angka 1 dan angka 0, atau benar (true) dan salah (false), atau HIGH dan LOW.

Sejarah dan Evolusi Analisa Big Data

Istilah Big Data dikenal, di tahun 1950-an bisnis pada saat itu sudah menggunakan analisis konvensional, yang didasarkan pada spreadsheet yang dikaji secara manual untuk mengungkap informasi berharga dan tren. Keuntungan analisis big data di bandingkan dengan analisis konvensional adalah kecepatan dan efisiensi.

Sebelum aplikasi analisis big data muncul, bisnis akan mengumpulkan data ke dalam data warehouse dari database enterprise seperti Oracle, DB2, MS SQL Server, kemudian melakukan analisis untuk membantu pengambilan keputusan yang bermanfaat untuk masa depan bisnis perusahaan.

Kendala yang dihadapi muncul dengan pertumbuhan data yang sangat pesat dari berbagai jenis tipe data, sehingga dengan analisis konvensional ada limitasi untuk dapat menampung data set besar tersebut, waktu yang relatif lama diperlukan untuk menghasilkan informasi berharga dari analisis.

Kemunculan teknologi analisis big data memberikan solusi bagi bisnis untuk mendapatkan hasil analisis segera bahkan real-time sekalipun, sehingga memberikan bisnis keunggulan dalam berkompetisi. Analisis Big Data membantu organisasi memanfaatkan data dan menggunakannya untuk mengidentifikasi peluang-peluang baru.

Kendala KTP sebagai Basis Data Terpadu

Kendala pertama adalah integritas, kasus korupsi e-KTP menjadi catatan buruk perilaku para pemangku jabatan di negeri ini. Tantangan dan hambatan masalah integritas inilah yang harus dipikirkan.

Kendala kedua adalah kebutuhan persepsi, kebutuhan tingkat kenyamanan dari warga sebagai consumer, kenyamanan, keamanan serta privasi warga negara harus diatur dalam regulasi yang jelas. Semakin tinggi tingkat keterlibatan akan semakin baik pula tingkat kenyamanan consumer.

Kendala ketiga dari sudut pandangan teknik, terdapat beberapa hal yang menjadi problem dalam membangun system ini  Beberapa hal tersebut adalah: problem Big Data, problem control system dan process system secara keseluruhan. masalah koordinasi dan sinkronisasi system. Kendala teknik yang cukup kritikal secara tekniks adalah problem real time processing. Sistem dalam KTP dan seluruh system pendukungnya harus dapat memproses data setiap saat.

Penulis : Aris Yulianto [Mahasiswa Magister Teknik Elektro, Manajemen Telekomunikasi Universitas Mercu Buana]

BEKASI TOP