Menurt Budi, angkutan massal ini solusi kemacetan di Indonesia dan kota besar. Selain membangun stasiun baru di Bekasi Timur dan kita juga bangun double-double track (DDT) untuk meningkatkan jumlah penumpang yang saat ini 1 juta per hari menjadi 1,5 juta per hari di Jabodetabek.
“Kita proyeksikan, realiasi penambahan sejumlah sarana perkeretaapian di wilayah Jabodetabek yang sedang digarap saat ini akan menambah jumlah penumpang sebanyak 500 ribu orang per hari,” kata Budi saat meresmikian Stasiun Bekasi Timur, Kota Bekasi, dan KRL Bekasi-Cikarang, Sabtu 7 Oktober 2017.
Pengoperasian KRL lintas Bekasi – Cikarang ini merupakanlayanan transportasi massal baru sepanjang 16,74 KM yang dapat ditempuh dalam waktu 21 menit.
Frekuensi perjalanan kereta dijadwalkan sebanyak 32 KA per hari dengan titik keberangkatan KRL pertama dari Stasiun Cikarang adalah pukul 05:05, sedangkan kedatangan KRL terakhir di Stasiun Cikarang adalah pukul 23:45.
Selain KRL yang telah rampung ini lanjut Budi, Pemerintah Pusat juga tengah menggarap proyek Light Rapid Transit (LRT) berkapasitas tampung 450 ribu penumpang per hari serta Mass Rapid Transit (MRT) berkapasitas 400-500 ribu penumpang per hari.
“Kota Bekasi sudah memulai operasional Transpatriot pada November 2017 mendatang,” ujarnya.[RIS/ISH]