posbekasi.com

Anggota Dewan Haji Syahrir Tekankan Pengawasan Orang Tua agar Anak Tidak Jadi Korban atau Pelaku Kekerasan

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan IX (Kabupaten Bekasi), Haji Syahrir, saat melaksanakan kegiatan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Penyelenggaraan Perlindungan Anak (PPA), di Aula Kecamatan Sukakarya, Jalan Yapida Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Sabtu 4 November 2023. [Posbekasi.com /DPRD Jabar]

posBEKASI.com | SUKAKARYA – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan IX (Kabupaten Bekasi), Haji Syahrir, mengungkapkan pentingnya pendekatan secara menyeluruh atau holistik untuk menangani atau menekan tingginya kasus kekerasan pada anak.

Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan seperti memberikan sosialisasi di antaranya, sosialisasi Perda PPA, pendekatan dengan pendidikan agama,” ungkap Syahrir melaksanakan kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Penyelenggaraan Perlindungan Anak (PPA) Jawa Barat, di Aula Kecamatan Sukakarya, Jalan Yapida Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Sabtu 4 November 2023.

Lebih lanjut politisi Partai Gerindra yang kembali menjadi calon anggota legislatif keempat kalinya untuk daerah pemilihan Kabupaten Bekasi ini mengatakan Perda PPA Ini di bentuk dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi anak.

Karenanya lanjut Haji Syahrir, diperlukan perlakuan dan kesempatan yang sesuai dengan kebutuhan anak dalam berbagai bidang kehidupan guna meningkatkan perlindungan terhadap anak tanpa perlakuan diskriminatif.

“Ini semua untuk menekan korban child trafficking, seperti penjualan anak, korban kekerasan seksual serta bentuk kekerasan lainnya terhadap anak,” jelas anggota Komisi I DPRD Jawa Barat ini.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Gerindra ini menambahkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi perilaku anak.

“Hal ini dinilai sangat penting agar anak tidak menjadi korban atau pun pelaku kekerasan,” ucap Haji Syahrir.

Haji Syahrir menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap akses internet sebaiknya dilakukan, terlebih untuk hal-hal yang dinilai akan berdampak buruk pada perilaku anak.

“Banyak anak-anak yang butuh perlindungan, rasa aman dari berbagai bentuk kekerasan. Banyak faktor yang mengakibatkan kekerasan itu muncul, pengaruh negatif internet, kurang harmonisnya keluarga yang di dalamnya banyak anak-anak menjadi korban,” pungkasnya. [pob]

 

Adikarya Parlemen

BEKASI TOP