posbekasi.com

Akhirnya Jalan Rusak Makan Korban Kepala Pecah, Bupati dan Wakil Rakyat Kemana?

Anggota Polsek Setu dibantu seorang warga mengarungi kepala korban yang pecah, tampak ceceran isi kepala korban kecelakaan akibat jalan tidak rata di Kampung Serang, Kecamatan Setu, Rabu 8 Maret 2017.[RAD]
Anggota Polsek Setu dibantu seorang warga mengarungi kepala korban yang pecah, tampak ceceran isi kepala korban kecelakaan akibat jalan tidak rata di Kampung Serang, Kecamatan Setu, Rabu 8 Maret 2017.[RAD]
POSBEKASI.COM – Akhirnya, jalan rusak diberbagai wilayah Kabupaten Bekasi makan korban jiwa tewas. Korban tewas akibat jalan coran beton yang tidak rata dan sambungan jalan berlekuk di sepanjang Jalan MT Haryono, Kecmatan Setu, membuat pengendera sering mengambil badan jalan berlawanan arah.

Hal itu cukup membahyakan dan berakibat fatal seperti dialami Dheny Rengga Pariaman,37 tahun, karyawan PT YKK Zipper Indonesia, Cikarang Barat, mengalami patah tulang, sedangkan orang tuanya Ramadhani,63 tahun, yang diboncengnya tewas dengan kepala pecah berceceran, pada Rabu 8 Maret 2017, pukul 05:00.

Korban mengalami tabrak lari akibat oleng mengelakan sambungan jalan cor beton di Patung Buluk, dekat kandang monyet, Kampung Serang, RT02/02, Jalan Raya MT Haryono, Kecamatan Setu.

“Korban tabrak lari, namun belum ada saksi yang melihat kenderaan yang menabraknya, tapi dugaan sementara ditabrak truk,” kata Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat,SH, melalui Kasi Humas Aiptu Parjiman ketika dikonfirmasi perihal korban kecelakaan lalulintas tersebut, Rabu 8 Maret 2017.

Sebelumnya, Bhabin Kamtibmas Desa Ciledug, Polsek Setu, Aiptu Gigih PK, melakukan pengurugan jalan-jalan berlubang dan hancur di Jalan MT Haryono, pada Senin 6 Maret 2017.

Jalan Raya MT Haryono yang merupakan jalan kabupaten menghubungkan Kecamatan Setu – Cikarang Barat – Tambun – Cileungsi Kabupaten Bogor, itu terdapat lubang-lubang dan sambungan jalan dengan lekukan yang dapat menimbulkan kecelakaan lalulintas terutama pada pengendara sepeda motor.

Jalan amblas.[IST]
Jalan Raya Karang Satria yang amblas.[DOK]
Bupati dan Wakil Rakyat Kemana?

Sementara, jalan ambles di Jalan Raya Karang Satria, Tambun Utara, yang menghubung ke kecamatan lainnya di Kabupaten Bekasi, sudah memasuki minggu ketiga belum juga mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Akibatanya, tiga berita Posbekasi.com berjudul,  “Warga Tambun Sebut Jalan Karang Satria Amblas Dipandang Sebelah Mata Penguasa”,  “Masih Sibuk Urus Kemenangan dan Mutasi?, Bupati Neneng Lupa Urus Jalan Hancur”, dan “Rekaman Foto Brigadir Wahyu Imbau Warga Lintasi Jalan Amblas di Tambun”, menjadi viral di media sosial oleh pembaca setia Posbekasi.com.

Ketiga berita tersebut sampai hari ini Rabu 8 Maret 2017, masih menjadi viral dan berbagai komentar maupun tanggapan muncul beragam dari pembaca. Banyak yang menyatakan lambannya penanganan baik jalan ambles maupun jalan rusak karena tidak tanggapnya aparat pemerintah mulai dari Kades, Camat sampai Bupati.

Bahkan sebagian besar warga menyayangkan sikap wakil rakyat yang seakan tidak peduli dengan rusaknya infrastruktur jalan tersebut.

“Mulai Kades, Camat, Bupati sampai wakil rakyat itu cuma peduli kalau mendekat Pilkades, Pilkada maupun Pileg. Selebihnya rakyat yang merasakan penderitaan ini,” tutur Saibur, warga Kecamatan Tambun kepada Posbekasi.com.

Dari pemberitaan tersebut, ribuan pembaca dan ratusan komentar miring terhadap bupati dan wakil rakyat, bahkan tidak sedikit warga memprediksi akan adanya tumbal akibat jalan ambles dan rusak. Ternyata presdiksi tersebut benar, sudah ada korban tewas mengenaskan akibat jalan rusak.

“Kalau sudah sampai kepala pecah dan berceceran, artinya ini korban mengenaskan dan menjadi korban sia-sia hanya karena persoalan jalan. Kemana nich bupati dan wakil rakyat? Koq diam aja,” tambahnya.[RAD]

BEKASI TOP