Menurut Muhtada, pungli di wilayah Kabupaten Bekasi masih sering marak ditemukan seperti di sekolahan, kelurahan, kecamatan, dan instansi pemerintah.
“Mental kita memang masih ada perasaan seperti itu, terkadang tidak mau terlalu lama menunggu akhirnya menyogok. Kita sudah sampaikan, seperti di sekolahan jangan sampai ada praktik-praktik seperti itu, misalnya pungutan biaya seragam lah atau yang lainnya. Hal itu dapat merusak citra proses belajar mengajar,” tegasnya dalam Dialog Swara Bekasi Kerja Sama Radio Dakta dengan DPRD Kabupaten Bekasi, Rabu 25 Juli 2018.
KLIK : DPRD Dorong Pemda Bekasi Tegas Hadapi Pungli
Ia menyampaikan, kalau Pemkab bekasi sudah mempunyai Tim Saber Pungli sampai tingkat kecamatan. “Adanya Saber Pungli membantu pemerintah untuk menangani pungutan liar di wilayah Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Sementara itu, Muhtada juga menanggapi terkait masih adanya sekolah di Kabupaten Bekasi yang kekurangan fasilitas kursi dan meja, sehingga mereka harus belajar lesehan di lantai.
KLIK : Pungli, Empat Pegawai BPN Kabupaten Bekasi di OTT
“Iya memang masih ada beberapa sekolah di Kabupaten Bekasi yang tidak memiliki kursi dan meja. Itu karena pemda membangun sekolah baru tapi tidak diiringi dengan kursi dan mejanya. Kita sudah sampaikan kalau membangun sekolah itu harus dipenuhi dengan meja dan kursi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi akan terus melakukan yang terbaik untuk meningkatkan pelayanan publik dan berharap kekurangan yang terjadi dalam pelayanan dan fasilitas akan menjadi bahan evaluasi untuk lebih baik lagi.[]
Sumber: dakta.com