Hadir mendampingi Kepala Dinas PUPR Tri Ardhiyanto, Camat se-kota Bekasi para Kepala Bidang, para kasie dan seluruh ASN di lingkungan Dinas PUPR Kota Bekasi serta Forum RW kecamatan Bekasi Selatan.
Dalam sambutannya Walikota Bekasi menyampaikan apresiasi atas langkah antisipasi dan inovasi yang telah dilakukan karena saya melihat beberapa tahun ini mulai ada perubahan karena biasanya dimana-mana yang namanya birokrasi anekdotnya lambat dan berbelit-belit tapi kita bisa merubah itu.
“Saya bangga pada kalian semua yang sudah mulai berubah dan hasilnya dapat dilihat, sekarang kalau ada jalan bolong sudah ada tukang tambelnya otomatis sudah URCnya, Reklame tidak ada ijin sudah ada tukang tembangnya, saluran yang banyak rumputnya atau sedimentasinya sudah ada pemantasan dan alat berat,” ujannya.
Terkait masalah penanganan banjir maka pola yang akan diterapkan adalah pola MoU, pola MoU itu tercatat, terprogres, bagaimana menyelesaikan persoalan akut yang ada di masyarakat, forder IKIP contohnya 29 tahun masyarakat di sana terbiasa banjir dengan ketinggian sampai kusen paling atas rumah mereka.
“Tetapi saat polder atau embung yang kita buat 2-3 tahun belakangan ini, menurut RWnya ketinggian air sudah semata kaki apalagi nanti akan kita tambah pompa isap maka saya yakin air nya tidak akan semata kaki lagi,” imbuhnya.
Pada saat itu semua selesai maka masyarakat akan menilai bahwa Pemerintah, Dinas dan seluruh jajarnnya betul-betul bekerja secara konsisten, tidak acak, tidak asala memberikan janji palsu.
“Oleh karenanya dengan komitmen kerja kreatif, enerjik, responsif, empati dan nyata serta didukung dengan keperdulian masyarakat kepada lingkungannya maka permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat seperti banjir pasti dapat terselesaikan,” pungkasnya.[adv/humas]