POSBEKASI.com | Oleh: H. SYAHRIR SE M.IPOL. (Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat).
Tanggal 2 Oktober merupakan Hari Anti Kekerasan Internasional atau Hari Tanpa Kekerasan Internasional, ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 15 Juni 2007 melalui resolusi A/RES/61/271 untuk menyebarkan pesan anti kekerasan melalui pendidikan dan kesadaran publik. Tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengatasi berbagai bentuk kekerasan di masyarakat.
Berawal dari proposal Shirin Ebadi, penerima Nobel Perdamaian asal Iran pada Januari 2004. Resolusi PBB meminta semua negara anggota untuk memperingati hari ini dengan kegiatan yang mempromosikan perdamaian, toleransi, dan non kekerasan
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya anti kekerasan, mendorong individu dan masyarakat untuk menerapkan prinsip anti kekerasan dalam kehidupan sehari-hari, serta mencari solusi damai dalam setiap permasalahan
Presiden Prabowo Kutuk Kekerasan
Presiden Prabowo Subianto telah menyerukan penghentian perang di Gaza dan mendesak pengakuan penuh terhadap Palestina dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menyatakan keprihatinan mendalam atas ribuan korban jiwa di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan beberapa poin penting di antaranya;
• Pengakuan Palestina: Mendesak pengakuan penuh terhadap Palestina untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
• Penghentian Perang: Menghentikan perang di Gaza harus menjadi prioritas utama untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.
• Solusi Dua Negara: Menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan bagi Palestina dan Israel.
• Reformasi Tata Kelola Global: Indonesia membawa misi besar untuk mendorong reformasi tata kelola global demi terciptanya keadilan dan kesetaraan dalam hubungan internasional.
Dengan demikian, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam menyelesaikan konflik di Gaza dan mempromosikan perdamaian di tingkat internasional.
Di samping itu, Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan peran Indonesia di dunia internasional.
Berikut beberapa peran penting dijalankan Prabowo:
• Menjalankan Politik Luar Negeri Bebas-Aktif: Presiden Prabowo menekankan pentingnya diplomasi yang seimbang dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Hal ini menunjukkan Indonesia tidak memihak pada satu negara tertentu dan menjaga hubungan baik dengan berbagai negara.
• Meningkatkan Peran di Organisasi Internasional: Indonesia aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti:
– BRICS: Kerja sama ekonomi dengan negara-negara berkembang besar seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.
– OECD: Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi yang fokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan.
– CPTPP: Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik yang bertujuan meningkatkan perdagangan dan investasi.
– Indo-Pacific Forum: Forum kerja sama regional untuk meningkatkan stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
• Menjadi Mediator dan Penyelesaian Konflik: Presiden Prabowo juga menunjukkan kesediaan untuk berperan aktif dalam penyelesaian konflik dan menjadi mediator dalam isu-isu internasional.
Dengan menjalankan politik luar negeri bebas-aktif dan meningkatkan peran di organisasi internasional, bertujuan untuk meningkatkan pengaruh Indonesia di dunia internasional dan menjaga kepentingan nasional.
Trump: Prabowo Luar Biasa
Secara spesifik Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut nama Presiden Indonesia ke-8 Prabowo Subianto saat mengumumkan proposal perdamaian Israel – Gaza, di Gedung Putih, Selasa 30 September 2025.
Trump yang begitu berkesan dengan gaya pidato Prabowo Subianto pada Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin 22 September 2025.
Proposal perdamaian untuk mengakhiri perang di Gaza , Trump menyebut Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin luar biasa yang hadir dalam ruangan saat perumusan proposal tersebut. Trump menyatakan bahwa proposal ini bukan sekadar simbol politik, melainkan hasil konsultasi intensif dengan berbagai negara di Timur Tengah, tetangga Israel, dan sekutu di Eropa.
Trump menegaskan bahwa dukungan negara-negara Arab dan Muslim menjadi kunci dalam merumuskan kesepakatan tersebut. Trump secara khusus menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin dunia yang mendukung inisiatif ini, termasuk Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Yordania, Turki, Mesir, serta Indonesia.
“Presiden Indonesia, seseorang yang merupakan pemimpin luar biasa. Prabowo, dia adalah pemimpin yang luar biasa dan dihormati semua orang. Ia hadir bersama kami di ruangan itu,” ucap Trump.
Menurutnya, proposal yang ia umumkan bukan sekadar simbol politik, melainkan hasil dari konsultasi intensif dengan berbagai negara di Timur Tengah, para tetangga Israel, hingga sekutu di Eropa.
Ia menegaskan, kesepakatan ini melibatkan banyak pihak yang selama puluhan tahun berupaya mencari jalan keluar dari konflik berkepanjangan di kawasan.
“Ini lebih dari yang diharapkan siapa pun. Banyak pemimpin dunia mengatakan kepada saya, ini adalah hal paling luar biasa yang pernah mereka dengar,” papar Trump.
Dengan memperingati Hari Anti Kekerasan Internasional, kita dapat memperkuat komitmen untuk menciptakan perdamaian dunia tanpa kekerasan di Gaza Palestina dapat diakhiri, serta semua masyarakat belahan dunia lebih damai dan adil bagi semua orang.**