Posbekasi.com

Upaya Peningkatan Kualitas Sablon pada UMKM Konveksi Kaos untuk Keberlanjutan Pesanan Pelanggan di Era Disrupsi

Ketua Tim PKM 2025 Batch 2, Hibarkah Kurnia bersama dosen dan mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Bekasi saat melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di wilayah Bandung, Jawa Barat pada Februari sampai Oktober 2025. Posbekasi.com / PKM UPB

BEKASI KABUPATEN | POSBEKASI.com – Ketua Tim Hibarkah Kurnia, S.ST, MT, salah satu dosen praktisi, beserta dosen Dr. H. Sunita Dasman, AT, MM, Asep Arwan Sulaeman, S. Kom, M. Kom, Setiawan, S.ST, MT, dan nahasiswa Krisna Budi dan Rizky Hidayat dari Universitas Pelita Bangsa (UPB), mengucapkan “Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT dan terimakasih banyak atas doa dan dukungannya sehingga Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bisa berjalan lancar dan sukses”.

Kegiatan Ini merupakan pencapaian di tahun 2025 telah lulus PKM Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDIKTI 4, yang sebelumnya juga sudah mendapatkan Penelitian Dosen Pemula (PDP) dari tahun 2023 dan 2024. PKM ini mulai dari awal Februari sampai Oktober 2025 yang berlokasi di sekitar Bandung, Jawa Barat.

UMKM konveksi kaos mengalami pasang surut dalam menjalankan produksi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Kondisi yang tidak menentu ini diakibatkan dari aspek produksi dan aspek pemasaran pada UMKM MUM. Fenomena yang terjadi selama ini dari aspek produksi mengalami kenaikan jumlah komplain setiap bulan 7 kali, sementara target UMKM yaitu 3 kali setiap bulan artinya turun 57%.

Berdasarkan aspek pemasaran bahwa pemasaran kaos sablon selama tahun 2015 sampai dengan 2019 mengalami kenaikan setiap tahun bisa tembus 10% peningkatan order dari pelanggan local sebanyak 81.840 pcs.

Namun pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan yang drastis sebesar 79% sebesar 44.616 pcs dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang menimpa semua negara termasuk Indonesia.

Di era distrupsi saat ini, produksi kaos tidak hanya terpaku pada kegiatan yang manual tetapi sudah mulai dengan inovasi teknologi atau peralatan baru.

Selain itu, adanya pakian impor yang illegal dari negara lain membuat pengusaha UMKM konveksi kaos berpikir ulang dalam menghadapi persaingan ini.

Era disrupsi ini membuat para pengusaha mempertimbangkan adanya biaya yang mahal terhadap investasi mesin yang berteknologi tinggi.

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi pada peningkatan kualitas kaos sablon dan menambah strategi pemasaran dalam peningkatan jumlah pemasaran.

Metode pendekatan dalam pengabdian ini dalam mengatasi permasalahan yaitu dengan metode penyuluhan atau pendampingan mitra UMKM dalam strategi meningkatkan kualitas sablon.

Selain itu juga, tim pengabdian memperkenalkan teknologi-teknologi atau peralatan baru dalam menjalankan bisnis sablon kaos agar bisa bersaing dengan perusahaan lain.

Target pengabdian ini adalah dapat menurunkan jumlah komplain dari pelanggan sebesar 57% setiap bulannya dari rata-rata 7 kali menjadi 3 kali dan meningkatkan jumlah pemasaran meningkat sebesar 25% dari 91.080 pcs menjadi 113.800 pcs dan menambahkan ide strategi pemasaran baru sebesar 300% dari 1 ide strategi menjadi 4 ide strategi melalui platform e-commarce yang ada di Indonesia.

Semoga hasil PKM ini menjadi motivasi bagi stakeholder yang menjalankannya untuk terus berjuang dan meningkatkan hasil penjualannya dengan kreatifitas dan inovasi dalam berbisnis. Mohon maaf bila mana ada kekurangan dalam Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini dan sekali lagi terima kasih banyak.**

BEKASI TOP