POSBEKASI.COM – Pelaku perampok bersenjata yang menembak Arbiansyah Enggar Bisono, 22 tahun, dengan senjata api (senpi) rakitan berjenis revolver saat ini masih di buru aparat kepolisian.
Pelaku perampokan bersenjata api yang melukai korbannya di Perumnas III Kecamatan Bekasi Timur pada Jumat (13/5/2016) dini hari.
“Pelaku menembak korbannya Arbiansyah pada bagian dada karena memergoki aksi para pelaku yang mau mencuri sepeda motor di kontrakan korban,” kata Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Timur, Komisaris Imam Irawan di Bekasi, Jumat (13/5/2016).
Peristiwa itu terjadi di Perumahan Perumnas III Jalan Sulawesi Raya RT 04/17, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur sekira pukul 03.00. Kejadian itu bermula saat korban bersama dua rekannya, Dodi Linggar (23) dan Ahmadi Sutalaksana (25) hendak berangkat kerja.
Mereka melihat empat pria tengah duduk santai di jok sepeda motor jenis matik milik tersangka. Lalu korban menanyakan maksud keempat orang tersebut berada di lokasi tersebut. “Pelaku ditanya oleh korban, sedang apa kalian, mau mencuri ya,” kata Imam.
Salah satu pelaku menjawab dengan nada marah sambil mengeluarkan pistol dari pinggang sebelah kanan dan mengarahkannya ke korban. “Pelaku marah dan langsung menodong pistol,” katanya.
Pelaku melepaskan tembakan peringatan ke arah tembok kontrakan hingga membuat korban dan rekannya kabur.
Situasi itu membuat panik pelaku hingga kembali meletuskan tembakan kedua yang mengarah ke dada korban. Dalam keadaan terkapar, korban berusaha kabur dengan cara merangkak ke lantai dua di rumah kontrakan itu.
Karena tak kuat menahan luka tembak di tubuhnya, kata dia, korban akhirnya terjatuh dari tangga.
“Mengetahui korbannya terjatuh, keempat pelaku kabur menggunakan dua sepeda motor matik miliknya,” kata Imam.
Pascakejadian, warga sekitar membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk mendapat perawatan medis.
“Dari TKP, polisi menemukan barang bukti berupa satu buah sandal jepit milik pelaku yang diduga lepas ketika hendak kabur. Kami juga menemukan satu proyektil yang menempel di dinding,” katanya.[IDH/DLI]