Posbekasi.com

MENYONGSONG HARI GURU: GURU HEBAT, INDONESIA KUAT

POSBEKASI.com | Oleh: H. Syahrir, S.E, M.Ipol. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Komisi I / Ketua Dewan Pembina Gerakan Literasi Nasional (GLN) Provinsi Jawa Barat.

“Kunci utama Jawa Barat Terus Bergerak menuju Indonesia Kuat.”

MENYONGSONG Hari Guru Nasional (HGN) 2025, yang diperingati setiap 25 November, sebagai poros utama yang menjembatani visi kebijakan dengan praktik di ruang kelas sebagai pendidik generasi, momen bagi semua untuk memberikan penghormatan kepada guru “Pahlawan Tanda Jasa”.

Tanpa guru, apalah arti bagi generasi dan bangsa. Namun, masih banyak terdengar guru yang dilaporkan oleh orang tua didik ke polisi, bahkan baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto terpaksa turun tangan merehabilitasi nama dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Drs. Abdul Muis dan Drs. Rasnal, M.Pd, dalam kasasi Majelis Hakim Agung pada putusan dengan nomor 4999 K/ PID.SUS/ 2023 pada 23 Oktober 2023. menghukum Rasnal dan Abdul Muis dengan hukuman 1 tahun penjara.

Perubahan yang begitu cepat dan tingginya tuntutan serta perkembangan era digitalisasi saat ini, peran guru dalam fase transformasi semakin besar dan bertambah, hingga tuntutan untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan global adalah realitas yang harus dihadapi.

Arsitek Transformasi Pendidikan

Presiden Prabowo Subianto memiliki cita-cita besar untuk mencetak Generasi Emas 2045. Cita-cita itu dituangkan dalam Asta Cita No. 4: Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Selain itu, Presiden Prabowo Subianto menggelontorkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini tak lain untuk mendorong generasi muda Indonesia menjadi generasi hebat sebagai estafet kepemimpinan masa depan bangsa.

Tapi semua itu, tetaplah guru yang menjadi arsitek utama mencetak generasi dengan memberikan pembelajaran. Karena itu, guru tidak boleh berhenti belajar hingga menjadi role model dalam proses belajar mengajar.

Pendidikan bukan hanya soal nilai akademis. Guru harus menjadi penanam nilai-nilai luhur Pancasila, kejujuran, gotong royong, dan critical thinking (berpikir kritis) yang merupakan modal dasar bagi kekuatan bangsa. Di era disrupsi digital, guru harus mampu menarik perhatian siswa, mengubah metode pengajaran yang monoton menjadi inspiratif dan relevan dengan kehidupan nyata mereka.

Dedikasi untuk bertransformasi inilah yang membuat guru layak disebut sebagai “Pahlawan Sejati” di era modern saat ini.

Menyambut HGN 2025, apresiasi terhadap guru harus bersifat nyata dan berkelanjutan, bukan sekadar pujian di hari peringatan. Untuk itu, perjuangan guru juga harus dipastikan kepastian status dan kesejahteraan yang layak bagi seluruh guru, terutama guru honorer, harus terus menjadi prioritas nasional. Guru yang tenang secara ekonomi akan lebih fokus dalam mendidik.

Momentum Peningkatan Kualitas Pendidikan di Jawa Barat

Hari Guru Nasional selalu menjadi momen sakral untuk kita berhenti sejenak, merenung, dan memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para insan pendidik, sekaligus hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Momentum ini bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi adalah janji kolektif kita sebagai bangsa untuk menundukkan kepala, memberikan hormat, dan merefleksikan kembali peran fundamental para pendidik dalam peradaban Indonesia.

Peringatan Hari Guru Nasional 2025 mengusung tema yang begitu kuat dan inspiratif “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.  Tema ini bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebuah penegasan filosofis bahwa kualitas dan kekuatan sebuah bangsa berakar pada kualitas para gurunya. Mereka adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang dedikasinya telah membentuk karakter dan masa depan bangsa.

Di tengah dinamika pembangunan Jawa Barat sebagai provinsi terpadat dan dengan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar, peran guru menjadi semakin sentral dan tak tergantikan.

Sebagai wakil rakyat Jawa Barat, saya menyadari betul bahwa kualitas pendidikan adalah kunci utama Jawa Barat Terus Bergerak menuju Indonesia Kuat. Guru sebagai garda terdepan pencetak generasi adalah arsitek peradaban, yang bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan, karakter luhur, dan semangat gotong royong kepada anak didik.

Kita melihat, dalam berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas di daerah pelosok hingga tuntutan adaptasi teknologi digital, para guru tetap berdiri tegak menjalankan tugas mulianya. Dedikasi ini patut kita apresiasi secara nyata dan berkelanjutan.

Dukungan kebijakan, kesejahteraan guru terus digerakkan, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN (Honorer), adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa.

Dalam kapasitas saya di DPRD Jawa Barat, saya akan terus mendorong agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat memprioritaskan anggaran untuk sektor pendidikan, khususnya yang menyentuh langsung kehidupan para guru.

Saya sangat mengapresiasi setiap kebijakan positif, seperti peningkatan gaji dan tunjangan, yang menjadi bukti nyata perhatian negara terhadap para pendidik. Kebijakan ini harus menjadi angin segar yang tidak hanya meringankan beban hidup guru, tetapi juga meningkatkan motivasi dan martabat profesi keguruan.

Tunjangan yang layak, kepastian status kerja bagi guru honorer, serta kesempatan untuk pengembangan diri (seperti pelatihan dan sertifikasi), adalah hak yang harus diperjuangkan. Guru yang sejahtera adalah syarat untuk lahirnya generasi unggul.

Menyongsong Hari Guru, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan, dari Pemerintah Daerah, DPRD, Kepala Sekolah, hingga masyarakat, untuk bersinergi peningkatan akses dan mutu pendidikan yang berkelanjutan guna memastikan tidak ada lagi anak di Jawa Barat yang putus sekolah atau kesulitan mengakses pendidikan berkualitas, termasuk program Wajib Belajar 12 Tahun.

Sebagai Ketua Dewan Pembina Gerakan Literasi Nasional (GLN) Provinsi Jawa Barat, saya tegaskan bahwa guru adalah ujung tombak dalam memajukan budaya literasi  dan karakter. Guru harus menjadi teladan dalam menumbuhkan minat baca dan berpikir kritis, sambil terus memperkuat nilai-nilai Pancasila.

Termasuk inovasi pembelajaran, guru harus didorong untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, menggunakan teknologi sebagai alat bantu, dan menciptakan metode pembelajaran yang kreatif, inklusif, dan menyenangkan.

Tak kalah penting, kenaikan kesejahteraan yang diperjuangkan harus menjadi cambuk atau pemicu semangat bagi para guru untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas diri.

Mari kita songsong momentum Hari Guru ini sebagai janji bersama untuk mencetak Generasi Emas Jawa Barat yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di kancah global.

SELAMAT HARI GURU

BEKASI TOP