Posbekasi.com

Batik Merawit Dorong Generasi Muda Mencintai Batik

POSBEKASI.com | Oleh: H. SYAHRIR, SE, M.IPOL (Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat).

Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober, momentum dan memiliki dampak positif bagi perajin Jawa Barat mendorong untuk meningkatkan keterampilan dan inovasi dalam menciptakan motif batik yang unik dan modern. Perajin batik di Jawa Barat telah menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan berbagai motif batik yang indah dan beragam, seperti motif Megamendung, Wadasan, Sawat Penganten, Bulu Hayam, Merak Ngibing, Lereng Adumanis, dan Mojang Priangan.

Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan industri batik, dan seiring zaman perajin batik terus berinovasi dengan tujuan dapat dicintai generasi muda atau Gen Z sehingga menjadi batik kekinian yang diharapkan dapat digemari.

Beberapa inovatif mendongkrak Gen Z untuk gemar berbatik seperti pelatihan dan edukasi, pengembangan desain dan teknologi, peningkatan kualitas, dan digitalisasi batik.

Hal ini tidak terlepas dari Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia untuk mempercepat transformasi industri batik dengan inovasi dan penerapan teknologi. Melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan perajin batik dalam menggunakan teknologi digital, seperti desain grafis dan digital marketing. Perajin batik didorong untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar dapat bersaing di pasar domestik dan internasional. Serta, batik digital menjadi tren baru dalam dunia kreatif, dengan perajin batik menggunakan software desain grafis dan teknologi AI untuk menciptakan motif batik modern dan inovatif.

Hari Batik Nasional dapat menjadi momentum bagi perajin Jawa Barat untuk meningkatkan kemampuan mereka dan mempromosikan produk batik mereka ke pasar yang lebih luas.

DPRD Jawa Barat mendorong anak muda kreatif untuk melestarikan kekayaan batik khas yang banyak memiliki beragam batik khas di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan untuk menciptakan batik kreatif.

DPRD Jawa Barat dan semua stakeholder diharapkan berperan aktif dalam mempromosikan dan melestarikan batik sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Batik Merawit

Hari Batik Nasional 2025 diperingati setiap tanggal 2 Oktober untuk mengenang penetapan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Yayasan Batik Indonesia (YBI) pada Hari Batik Nasional 2025 ini, menetapkan Batik Tulis Merawit Cirebon terpilih sebagai ikon Gerakan Batik Nasional atau GBN dan Hari Batik Nasional atau HBN 2025. Batik Tulis Merawit Cirebon merupakan salah satu batik Nusantara khas Cirebon yang memiliki ciri khas pola halus dengan ornamen yang detail, berupa garis-garis tipis dengan latar warna terang yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya dari Cirebon.

Tema ini menekankan keindahan, kerumitan, dan detail halus setiap motif batik, mengajak masyarakat untuk lebih menghargai seni dan budaya Indonesia. Dan Ikon batik ini dikenal dengan pola halus yang detail, memadukan garis-garis tipis dengan latar warna terang, mencerminkan kekayaan seni dan budaya Cirebon.

Batik tidak saja menjadi simbol kebanggaan nasional dan identitas budaya Indonesia, tapi juga sebagai peningkatan ekonomi dengan industri batik berperan besar dalam ekonomi Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian sebagai perekonomian kerakyatan.

Transformasi Industri Batik

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO sejak 2009 ini, menunjukkan potensi pasar global yang harus dimaksimalkan seiring dengan berkembangnya inovasi desain dan teknologi yang digunakan oleh para perajin dan pengusaha batik nasional.

Batik tidak lagi dipandang sebagai pakaian seremonial semata, tetapi telah menjadi bagian dari identitas generasi muda Indonesia. Kondisi ini jadi peluang strategis bagi industri batik untuk memperkuat pasar domestik melalui inovasi desain, peningkatan kualitas produk, serta strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan zaman dan menuju Indonesia emas 2045.

Berdasarkan Direktori Sentra BPS tahun 2020, pelaku industri batik di Indonesia berjumlah sekitar 5.946 industri dan 200 sentra IKM yang tersebar di 11 provinsi.

Sedangkan ekspor batik pada triwulan I tahun 2025 mencatatkan nilai sebesar USD7,63 juta atau naik 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar USD4,33 juta.

Data tersebut semakin menegaskan bahwa batik berperan besar dalam ekonomi Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian khalayak banyak.

Inovasi dan teknologi industri batik yang kini sedang berkembang antara lain penggunaan kompor listrik batik, pengolah limbah cair skala kecil, katalog digital pewarna alam (Natural Dyes Indexation/NADIN), mesin motif batik digital, penerapan PLC (Programmable Logic Controller) untuk batik cap, dan pemanfaatan limbah sawit untuk pembuatan malam (lilin batik), serta pewarna alami.

Transformasi industri batik yang lestari secara budaya, agar semakin adaptif terhadap perkembangan zaman melalui inovasi dan penerapan teknologi. Penerapan inovasi dan teknologi pada industri batik akan berdampak signifikan terhadap penurunan biaya produksi dan konsumsi energi, hingga mendukung industri batik menjadi lebih berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan, sekaligus berdaya saing global.

Gerakan Batik Nasional

Penetapan Batik Tulis Merawit Cirebon terpilih sebagai ikon GBN dan HBN 2025. Batik Tulis Merawit Cirebon merupakan salah satu batik Nusantara khas Cirebon yang memiliki ciri khas pola halus dengan ornamen yang detail, berupa garis-garis tipis dengan latar warna terang yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya dari Cirebon.

Teknik merawit adalah teknik menggoreskan canting tembokan dengan malam panas yang menghasilkan warna goresan garis kecil, tipis tanpa putus dengan latar kain berwarna muda/terang, sementara garis (outline) berwarna tua/gelap.

 Pada November 2024 Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum menetapkan Batik Tulis Merawit Cirebon sebagai Indikasi Geografis Batik keenam di Indonesia, sekaligus yang pertama untuk Kabupaten Cirebon.

Hari Batik Nasional ini juga menjadi momentum bagi industri batik menerapkan inovasi dan teknologi pada industri batik, sebagai informasi teknologi, wadah kolaborasi, hingga peningkatan efisiensi, kualitas, maupun daya saing industri batik terus berkembang dan mendongkrak perekonomian kerakyatan.

Selamat Hari Batik Nasional 2025.

BEKASI TOP