posBEKASI.com | JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle (perombakan) kabinet satu menteri dan lima wakil menteri (wamen). Mereka resmi dilantik pukul 09.00 WIB, di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Menteri yang dilantik Presiden, yakni Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Johnny G Plate. Nantinya, Budi bakal tandem dengan Nezar Patria sebagai Wamenkominfo yang juga dilantik hari ini.
Selain Nezar, Presiden juga melantik Prof Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT). Selanjutnya Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selanjutnya, Pahala N Mansury dilantik menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu). Ia sebelumnya mengisi kursi Wamen BUMN yang kini digantikan oleh Rosan.
Kepala Negara juga melantik Saiful Rahmat menjadi Wakil Menteri Agama (Wamenag) menggantikan posisi Zainut Tauhid Sa’adi. Presiden Jokowi juga melantik Gandi Sulistyanto dan Djan Faridz menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Presiden Jokowi saat membacakan sumpah kepada menteri dan wamen yang dilantik hari ini.
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan. bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” sambung ucapan Presiden Jokowi sembari mendiktekan sumpah jabatan.
Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 62/P tahun 2023 tentang pengangkatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Kabinet Indonesia Maju. Sedangkan pelantikan wamen berdasarkan Keppres Nomor 32 M tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.
Profil Budi Arie
Budi Arie Setiadi, ia lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Selama menjadi mahasiswa, Budi Arie dikenal sangat aktif.
Dia pernah dipercaya memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI 1994. Lalu juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995).
Ia aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI. Kemudian, ia aktif di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994.
Budi Arie juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ). Lalu juga mendirikan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Saat era reformasi, Budi Arie mendirikan surat kabar yang kritis, ‘BERGERAK’ pada tahun 1998. Bersama mantan wartawan Tempo yang dibredel, ia ikut mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996.
Selanjutnya, bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.
Setelah berkiprah di dunia jurnalistik, ia terjun ke politik. Ia pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Ia kemudian mendirikan dan menjadi Ketum Projo. Yaitu kelompok relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo pada Agustus 2013. [rri/ant/din]