“Ini periode kedua Siti Qomariyah terpilih secara konstitusional sebagai kades, tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kekurangan desa, maka kami pantas menyebutnya pemerintah gagal selama dua periode ini,” kata Faqih dalam keterangan persnya yang diterima Posbekasi.com Jumat 27 April 2018.
Masalah jalanan yang bolong dan sampah di perairan sungai lanjutnya, terdapat dibeberapa titik sehingga perlu untuk ditambal dan diangkut agar mempermudah pengendara berjalan. Bahkan, bukan hanya jalan saja yang rusak dan sampah bertebaran di air,
“Selama ini kades tidak bisa melepaskan laporan pertanggung jawaban terhadap keuangan desa yang entah kemana larinya dan kinerjanya selama dua priode menjabat, sehingga laporan ini menjadi penting untuk dipublikasikan agar semua masyarakat mengetahui kemana aliran dana yang dipakai,” ungkapnya.
Sementara, pemerintah desa sibuk mengurusi peralihan status dari desa ke kelurahan, padahal jelas permasalahan desa sudah ada bukan menambahkan masalah yang baru.
“Saya juga melihat, dengan adanya peralihan status ini seolah-olah hanya pelarian dari kepentingan kades dan segelintir orang disekelilingnya yang mencoba menutupi kebobrokan kinerjanya selama ini,” pungkasnya.[REL/POB]