Posbekasi.com

Israel Bunuh 5 Wartawan Al Jazeera di Jalur Gaza

Penampakan tenda jurnalis Al Jazeera yang tewas dibantai Israel di Jalur Gaza. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa

JAKARTA | posBEKASI.com – Israel membunuh lima orang jurnalis Al Jazeera pada Minggu (10/8), di tenda mereka di Jalur Gaza.

Pasukan Israel dilaporkan membunuh lima jurnalis Al Jazeera melalui aksi biadab d Jalur Gaza pada Minggu (10/8) waktu setempat.

Media asal Qatar itu menyebutkan koresponden, satu wartawan on air, dan tiga staf operator kamera, dibunuh pasukan Israel di tenda mereka di Gaza.

Israel mengakui sengaja menargetkan pembunuhan satu jurnalis Anas Al Sharif dan menuduhnya sebagai “teroris” yang terafiliasi dengan Hamas.

Pembunuhan terhadap jurnalis merupakan yang ke sekian kalinya sejak 22 bulan terakhir yang dilakukan oleh pasukan Israel. Total sebanyak 200 pekerja media yang dibunuh Israel dalam agresi mereka di Jalur Gaza.

Amnesty International

Amnesty International mengkritik keras rencana Presiden RI Prabowo Subianto menampung sedikitnya 2.000 warga Palestina dari Jalur Gaza di Pulau Galang.

Deputi Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena, menganggap rencana itu malah seakan mendukung usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin merelokasi warga Gaza dari tanah dan rumah mereka sendiri.

“Rencana ini harus disikapi dengan kritis. Walau pemerintah menyampaikan kebijakan itu atas dasar kemanusiaan, namun jika tidak hati-hati justru sejalan dengan skenario besar Israel dan pemerintahan Trump Amerika Serikat yang ingin mengosongkan Jalur Gaza dengan memindahkan 2 juta warganya ke luar negerinya sendiri,” kata Wirya melalui pernyataan pada Senin (11/8).

“Segala bentuk pemindahan warga Palestina dari wilayah pendudukan di luar kesukarelaan mereka bisa dianggap kejahatan perang. Indonesia harus berhati-hati. Rencana itu seolah ingin mendukung pendudukan ilegal Israel di Gaza,” paparnya menambahkan. (cnni)

BEKASI TOP