posbekasi.com

Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Jasa Keuangan

Pertemuan tahunan dengan pelaku jasa keuangan di Jawa Barat.[IST]
POSBEKASI.COM, BANDUNG – Sebagai bentuk komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan stakeholder di daerah khususnya dengan Pemerintah Daerah dan Pelaku Jasa Keuangan, OJK KR 2 menyelenggarakan pertemuan tahunan dengan pelaku jasa keuangan di Jawa Barat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Anggota Komisi XI DPR RI, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Wawan Setiawan, serta para pelaku jasa keuangan.

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Wawan Setiawan mengapresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pertemuan tahunan yang diinisiasi oleh OJK tersebut. Menurutnya dengan diadakannya pertemuan ini dapat menjadi motivasi untuk menumbuhkan perekonomian.

“Kegiatan ini sangat postif ini akan menumbuhkan perekonomian dari sisi hulu tengah dan hilir, dan sebagai motivasi untuk stakeholder,” ucapnya kepada wartawan, Selasa 23 Januari 2018.

Ia mengungkapkan, hingga sampai aaat ini DPRD Provinsi Jawa Barat terus melakukan kontribusinya dalam turut meningkatkan perkonomian masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.

“Untuk menumbuhkan ekonomi keuangan, DPRD Jabar sendiri seperti yg disampaikan gubernur akan berkesinambungan dengan ekonomi kerakyatan. Kami akan mendukung hal-hal yang berkaitan ekonomi kerakyatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor jasa keuangan cukup meningkat, karena hal tersebut berkaitan dengan ekonomi kerakyatan.

“Karena itu bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, animo masyarakat Jabar di disektor ekonomi itu sangat tinggi, tinggal didukung oleh pihak perbankan berkaitan dengan regulasi yang ketat karena dari tolak ukur itulah masyarakat akan bergairah untuk menumbuhkan ekonomi kreatif yang bermasyarakat,” ujarnya.

Selain itu Wawan pun menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak terlalu mudah tergiur oleh para oknum penyedia jasa keuangan yang belum jelas asal usulnya. Salah satunya terkait kian maraknya modus investasi-investasi gelap atau bodong yang dapat merugikan.

“Permasalahan keuangan di masyarakat seperti investasi bodong itu harus dihindari,” ucapnya.

Ia pun menekankan bahwa jika terjadi kecurigaan terkait praktek penyedia jasa keuangan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat agar segera menghubungi pihak-pihak terkait untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

“Menghindari investasi bodong itu harus ada komunikasi dengan perbankan atau pihak-pihak terkait agar mengetahui solusinya,” katanya.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dalam paparannya mengatakan pertumbuhan ekonomi dikatakan baik jika ditandai dengan beberapa hal diantaranya turunnya suku bunga.

“Ini harus berdampak terhadap industri keuangan , supaya masyarakat bisa mengakses dengan mudah, kita berharap turunnya suku bunga di tingkat BI itu diikuti oleh turunnya suku bunga di tingkat industri keuangan baik perbankan maupun non perbankan,” katanya.

Ia pun menyambut baik IJK di Jawa Barat, dan disaat yang bersamaan juga pihaknya mendorong supaya pemeriksaan tidak hanya berkutat disektor dalamnya saja, namun lebih pada keadaan di lapangan.

“Diteliti tidak hanya sektor di dalam IJK nya itu sendiri akan tetapi harus di keadaan lapangan itu sendiri, kemudian kedepannya masukan untuk OJK saat ada pertemuan tahunan itu tidak sektor jasa keuangan nya saja,” katanya.[]

BEKASI TOP