“Angka 270 balita yang tersebar di 25 kecamatan menderita gizi buruk cukup tinggi. Kita akan tangani dengan melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah untuk investasi perbaikan status gizi,” kata Teddy, Minggu 23 Juli 2017.
Menurut Teddy, beberapa aspek penting yang harus diperhatikan untuk investasi perbaikan status gizi diharapkan bisa membantu memutus lingkaran kemiskinan yang mengakibatkan tinggginya angka gizi buruk pada balita.
“Masalah gizi buruk tidak berbicara pada satu sektor saja, tapi lintas sektoral perlu dilakukan melalui pemberdayaan wanita, pendidikan, perlindungan sosial, pertanian dan sistem pangan, kesehatan,” katanya.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Karawang, Yuska Yasin, mengungkapkan pihanya mencatat 270 balita di 25 kecamatan menderita gizi buruk.
“Dai data tahun 2016, ada 270 balita dikategorikan menderita gizi buruk yang disebabkan berbagai factor, di antaranya faktor ekonomi,” katanya.[MET]