posbekasi.com

Kemacetan Kota Bekasi Terurai Pembangunan Jembatan

Kawasan Bekasi Timur.[DOK]
POSBEKASI.COM | KOTA BEKASI – Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, menambahkan pembangunan jembatan dan jaringan jalan sangat membantu dalam mengurai kemacetan.

Laju jumlah kendaraan berbanding lurus dengan jumlah penduduk, sehingga bila penduduk bertambah sudah dipastikan kendaraan di Kota Bekasi juga bertambah.

Yayan mengungkapkan, seluruhnya ada 19 titik kemacetan di ruas wilayah Kota Bekasi, di antaranya Simpang Sumir, Tol Timur, Tol Barat, Pulo Ribung, Pondokgede, Kampung Dua, Sasak Papan, Harapan Indah, Sumber Arta, Bintara, Kranggan, Alexindo, Jembatan Besi Teluk Pucung, Pondokungu, Bulan-Bulan, Caman Jatibening, Pasar Rebo Jatiasih dan Bulak Kapal.

Meski demikian, kata dia, ada enam titik kemacetan yang berhasil ditangani berkat pembangunan jembatan dan penataan infrastruktur di Kota Bekasi.

“Seperti di Tol Timur, Kampung Dua, Sasak Papan, Bulan-Bulan, Pasar Rebo Jatiasih dan Bintara. Jadi kita terus upayakan menimalisir kemacetan,” kata Yayan, kemaren.

KLIK : Wali Kota Ekspose Hasil Kunker Lapangan di Jatiasih dan Jatisampurna

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Aan Suhanda, mengatakan jumlah kendaraan di Kota Bekasi cenderung dinamis, namun saat ini jumlahnya menembus 1.459.993 unit. Jumlah tersebut turun sebanyak 133.985 unit dari tahun sebelumnya yang menembus 1.593.978 unit.

“Jumlahnya memang fluktuatif karena ada juga yang mutasi ke daerah lain seperti ke Kapubaten Bekasi, DKI Jakarta atau memang diblokir karena hilang,” katanya.

Meski demikian, jumlah kendaraan pada tahun 2016 lalu sempat mengalami kenaikan. Saat itu jumlahnya menembus 1.472.551 unit, padahal tahun 2015 lalu mencapai 1.593.978 unit.

“Penambahan jumlah kendaraan juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Tidak semua masyarakat membeli kendaraan setiap tahun,” ujarnya.

Berdasarkan pendataannya, dalam sebulan ada sekitar 8.000 kendaraan yang masuk ke Kota Bekasi. Bahkan pada akhir tahun atau Desember, jumlahnya terus meningkat hingga menembus 230.000 unit kendaraan.

“Akhir tahun jumlah kendaraan cenderung bertambah karena dealer kendaraan biasanya memberi diskon untuk menghabiskan stok di tokonya,” jelasnya.[ISH/POB]

BEKASI TOP