posbekasi.com

Akhirnya HS Mengaku Membunuh Nainggolan dan Keluarga dengan Linggis

Pelaku HS mengaku membunuh keluarga Daperum dengan linggis.[IST]
POSBEKASI.COM | JAKARTA – Akhirnya HS,23 tahun, mengakui perbuatannya membunuh satu keluarga di rumah korban Jalan Bojong Nangka II, RT02/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Nopember 2018  dinihari.

“Ya. HS akhirnya mengakui yang membunuhnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis 15 Nopember 2018 malam ini.

Setela diperiksa intensif, HS mengaku melakukan pembunuhan Daperum Nainggola,38 tahun, dan istrinya Maya boru Ambarita,37 tahun, dengan menggunakan linggis yang dibuangnya setelah menghabisi korban.

Selain membunuh Daperum dan Maya, HS juga menyekap dua anak korban dengan selimut hingga tewas yakni, Sarah boru Nainggolan,9 tahun, dan Arya Nainggolan,7 tahun.

KLIK : Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Ditangkap di Garut

HS mengakui menghabisi Daperum dan Maya dengan linggis. “Penyidik sedang mencari linggis yang dibuang HS,” jelas Argo.

Polisi berhasil meringkus HS di kaki Gunung Guntur, Kabupaten Garut, saat HS hendak bersembunyi di gunung, Rabu 14 Nopember 2018, sekitar pukul 22.00.

“HS, ditangkap di sekitar kaki Gunung Guntur, saat akan mendaki,” kata Argo.

Sebelumnya, polisi berhasil mengendus pelarian HS dengan menemukan mobil milik korban, Nissan X-Trail dengan nomor polisi B 1075 UOG di rumah kost-kostan di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa 13 Nopember 2018 malam.

“Dari tas HS ditemukan kunci mobil milik korban yang lebih dulu kita amankan di Cikarang,” ungkap Argo.

KLIK :Pembunuhan Satu Keluarga Sering Terjadi, IPW: Resahkan Masyarakat Bekasi

Polisi berhasil mendapatkan sampel darah dibeberapa titik dalam mobil “Bercak darah ditemukan di safety belt, di pedal gas, dan di karpet bawah kemudi,” ujarnya.

Menurutnya, polisi juga menyita dua unit handphone bercak darah di dalam mobil. “Dua unit handphone dalam mobil itu juga milik korban,” katanya.

Guna memastikan bercak darah itu, polisi melakukan tes DNA dengan mengambil sampel darah HS. “Untuk memastikan bercak darah antara korban dengan HS, juga dilakukan pengambilan sweap dari kuku HS yang terlihat ada noda hitam,” terangnya.[ISH/ZUL/POB]

BEKASI TOP