posbekasi.com

Pengamat: Secara Psikologis, Sekda Mendukung Petahana untuk Dapat Bekuasa lagi

Ilustrasi

posBEKASI.com, BEKASI – Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dirgantara Wicaksono, menyatakan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik praktis pada Pilkada cenderung berpihak pada petahana.

Keberpihakan itu kata Dirgantara, dikarenakan petahana merupakan pimpinan yang mengangkat langsung seseorang dalam tugas atau jabatan dilingkup Pemerintah Daerah yang dipimpinnya.

Khususnya, ASN yang memangku jabatan strategis di lingkup suatu Pemerintah Daerah tentu berupaya agar petahana kembali memimpin di daerah tersebut. Sehingga ASN yang tidak memiliki jiwa pengabdi yang tulus tapi karena jabatan maka akan mudah tergoda dengan politik praktis yang jelas-jelas dilarang dan diatur dalam perundang-undangan.

“Menurut saya, menyikapi kasus yang sedang mencuat yakni (dugaan) pelanggaran Sekda Kota Bekasi sebagai ASN yang mendukung salah satu calon merupakan indikasi kepanikan lawan politik petahana yang saat ini sangat khawatir atas elektabilitasnya terlewati oleh paslon 2,” ungkap Dirgantara, Selasa 20 Maret 2018.

Hal tersebut di tangapi Dirgantara pasca KPU Kota Bekasi meklarifikasi dugaan keterlibatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji berpihak pada salah satu pasangan calon (paslon) yang merupakan paslon petahana nomor urut 1, di Kantor Panwaslu, Jalan Mayor Hasibuan, Senin 19 Maret 2018.

Pada klarifikasi tersebut Rayendra mengakui rekaman suara yang dialporkan ke Panwaslu merupakan suara aslinya, dimana Rayendra menyebut DP Satukan Langkah dengan Hati yang Ikhlas merupakan perintahnya. Bahkan Rayendra menyebut ASN tidak usah takut dengan DP yang dipasang di wallpaper androip karena dia siap memperrtanggungjawabkannya.

Seperti petikan kalimat rekaman suara Rayendra adalah:

“Saudara-saudara sekalian sudah dewasa. saya kira tidak perlu ada penegakan bahwa tentang netralitas. saudara-saudara bisa melihat sejauh mana langkah-langkah pimpinan kita sebelumnya memperhatikan saudara sekalian, dan saudara bisa memilih karena saudara punya hak pilih”.

“Adanya DP Satukan Langkah dengan Hati yang Ikhlas, itu perintah saya. Anda jangan takut apapun juga. catat itu! Satukan Langkah menurut saya, kita sekarang ini kan kita sedang tahun politik. kita harus satukan kekuatan di ASN itu. Semua OPD dan kepala staf andalan saya dan. Saya harus bertanggung jawab. oleh karena itu Anda jangan ragu, jangan takut. Apa yang jadi masalah? tidak ada masalah. Saya siap tanggung jawab di manapun juga”.

Ramainya kasus Rayendra di media masa, Dirgantara menyebut dugaan tidak netralnya ASN karena cenderung mendukung salah satu paslon mengindikasikan adanya kepanikan di kubu petahana terhadap lawan politiknya yang kian mendapat sorotan publik.

“Dalam dunia perpolitikan, hal ini biasa terjadi. Secara psikologis tentunya Sekda sekarang akan mendukung petahana untuk dapat berkuasa lagi. Petahana baginya termasuk gerbong yang akan membawa dirinya juga kembali memimpin melanjutkan kekuasaannya,” ujarnya.

Sebagaimana survey yang dilakukan Radio Dakta pada polling calon Walikota Bekasi  elektabilitas paslon nomor 2 Nur Supriyanto-Adhi Firdaus yang diusung PKS dan Gerindra mampu menyaingi di atas paslon petahana Rahmat Effendi-Tri Adhianto Tjahyono (seorang birokrasi mantan Kadis PUPR Kota Bekasi) diusung Partai Golkar, Demokrat, PPP, PAN, PKB, dan Hanura dan didukung PDIP.

“Walaupun kita tidak bisa mengambil kesimpulan lebih awal, karena pertarungan masih akan berlangsung real dua bulan ke depan,” tambahnya.[REL/SOF/POB]

BEKASI TOP