ASN tersebut dilaporkan Tim Advokasi pasangan calon (paslon) Walikota Bekasi Nur Supriyanto – Adhy Firdaus (NF) ke Panwaslu lantaran ASN itu diduga terlibat mendukung salah satu paslon nomor 1 Rahmat Effendi – Tri Adhianto.
Ketua Tim Advokasi NF, Bambang Sunaryo, meminta Panwaslu menindaklanjuti laporan tersebut dan memberikan sanksi tegas pada ASN yang terlibat karena menggunakan gambar wallpaper dengan ikon “Satu Hati” pada telepon selularnya.
Menurut Bambang, wallpaper pada ponsel ASN tersebut bukan sebagai ikon Kota Bekasi atau sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) dan atau Peraturan Walikota (Perwal).
“Kami dari tim Advokasi pasangan NF merasa keberatan dan hal itu akan merusak pesta demokrasi seperti poin-poin yang ada pada ‘deklarasi damai’. Di samping itu kami menganggap adanya dugaan pelanggaran atas perbuatan tersebut sehingga mohon kiranya Panwas Kota Bekasi mengambil langkah untuk menindak serta memproses ASN atas dugaan pelanggaran terhadap peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS dan juga surat edaran Kemenpan RB No B/71/M.SM.00.00/2017 tentang pelaksanaan Netralitas bagi ASN pada penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun 2018,” kata Bambang, Rabu 7 Maret 2018.
Sementara, Bambang mengaku laporan tersebut telah dilakukan tim Advokasi NF pada Selasa 6 Maret 2018 dengan mendatngi langsung Panwaslu Kota Bekasi.
Sebelumnya, kasus tersebut terungkap saat beredar gambar wallpaper dengan ikon “Satu Hati” pada telepon selular seorang ASN di media sosial whatsApp.
“Padahal saat itu, tengah berlangsung rapat tentang Kampanye yang dilaksanakan oleh KPU pada Rabu, (28/3/2018), pukul 13.00 WIB sampai selesai yang dihadiri oleh Panwas Kota Bekasi, Desk Pilkada, Kasat Intel Polres Kota Bekasi dan Tim Sukses Paslon 1 dan 2,” katanya.[REL/POB]