posbekasi.com

HPN 2018, Pers Now Harus Berani Lawan Berita Hoax

Gardi Gazarin bersama Juru Bicara Presiden Johan Budi dan wartawan senior lainnya pada acara puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) di Padang, Sumatera Utara, Jumat 9 Februari 2018.[IST]
POSBEKASI.COM – Ajang silahturahmi akbar media masa nasional melalui  Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang dihadiri Presiden Jokowi di Padang Sumatera Barat, Jumat 9 Februari 2018, menunjukkan peran pers semakin terang benderang keberadaan pers Indonesia dan harus lebih berani melawan berita hoax.

Lebih lagi tuntutan HPN kepada semua produk media masa  tatkala memberitakan selain sesuai kode etik jurnalisme juga harus  akurat dan indepenpen. Mengingat perkembangan jurnalisme di tanah air di era milinial terus meningkat bahkan dituntut cepat dan inovasi.

Semangat pers hingga saat ini juga dilandasi bertambah jumlah media masa terutama berbasis IT yang mudah atau biasa di akses masyarakat dalam segala cuaca dan lokasi tersebar dari kota sampai pelosok. Begitu pentingannya akses berita yang selalu dicari masyarakat  masa bahkan  seperti online sampai TV kabel menjunjung kode etik jurnalisme serta tegas melawan berita berita hoax.

Melihat tingginya mobilitas  masyarakat era generasi milinial saat ini peran media masa sangat stragis sebagai jembatan informasi cepat dalam menyampaikan berbagai berita baru untuk  kepentingan masyarakat.

Kekuatan pers pun dari tahun ke tahun seolah tidak terbendung keberadaanya karena sudah seluruh instansi mulai tingkat desa sampai pusat, perusahaan, organisasi bahkan cukup banyak pribadi atau perorang memiliki media online.

Di satu sisi dampak cepatnya pertumbuhan media masa di tengah mobilitas  masyarakat otomatis membuka peluang tenaga kerja bidang wartawan. Walau di satu sisi masih banyak  lulusan sarjana komunikasi atau sarjana bidang ilmu pengetahuan lainnya yang harus menjadi wartawan karena murni ada bakat menulis lalu junjung profesional.

Namun tidak sedikit profesi wartawan sebagai jembatan pada pekerjaan lainnya mengingat lowongan kinerja pers terutama pada jalur media online begitu melimpah dengan sesuai UMR bahkan tanpa gaji pun tetap ditembus.

Hal inilah di antara bagian vokus HPN 2018 ke depan perlu terus sinergi misalnya untuk target mengontrol, mengawasi sampai menertibkan agar profesi wartawan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi semata bahkan menjadi sasaran konsumsi berita hoax.

Ketua PWI Pusat Margiono di sela puncak acara HPN di Padang, Sumatera Barat, Jumat pagi mengajak seluruh awak media di mana pun di tanah air  agar tetap mengedepankan kode etik. Pers Indonesia lanjut Margiono tidak bisa dipungkiri terus berkembang pesat baik dari jumlah perusahaan media hingga lowongan pers.

“Yang lebih penting kita harus menghargai dan mencintai  profesi wartawan untuk tidak disalahgunalan dan tunjulkkan berita akurat juga hindari pemberitaan hoax,” ujar Margiono adalah wartawan senior mantan Pimred Jawa Pos, Rakyat Merdeka juga calon Bupati Tulungaggung Jawa Timur.

Ketua PWI pusat ini meminta pengalola media masa dalam mengantisipasi pengaruh hoax juga bisa meningkatkan pendidikan dan latihan jurnalistik bagi awak media di lapangan. Selain kampanye anti berita bohong atau tidak benar melalui kegiatan preemtif dan prefentif di lapangan serta  mengucapkan terima kasih seluruh warga terutama Sumatera Barat yang sudah optimal melayani disela hajatan HPN. Mengingat gelar HPN di Sumbar ini lanjut Margiono merupakan terbesar dari kunjungan awak pers nasional .

Apalagi HPN ini mendapat kehadiran Presiden Jokowi didampingi Menkoinfo Rudiantara, Menteri Kelautan Susi Pujiastuti,  Ketua DPR RI Bambang Susatyo, Ketua DPD RI Usman Sapta, Staf Ahli Komunikasi Johan Budi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, 26 Duta Besar, Gubernur Sumatera Barat, dan Forum Pimred serta 33 Ketua PWI Propinsi.[ Gardi Gazarin-Waratwan Senior]

BEKASI TOP