“Operasional jalan sisi selatan Kali Malang fungsinya membagi volume kendaraan dari Jalan KH Noer Alie yang berada di sisi utara, sehingga kendaraan terbagi menjadi dua jalur masih butuh banyak penyempurnaan infrastruktur,” ujar AKBP Nengah, Senin 29 Januari 2018.
Dikatakannya, persoalan ruas jalan yang sudah beroperasional sejuak akhir 2017 di antaranya penyempitan badan jalan serta kerusakan jalan terpantau mulai dari kawasan simpang Galaxy menjelang gerbang masuk Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Kampung 2 Kranji, Perumahan Metropark Kalimalang, simpang caman dan Pasar Sumber Artha.
“Akibatnya kemacetan di sekitar gerbang masuk Tol Becakayu yang diakibatkan badan jalan yang hanya muat satu lajur mobil saja, ditambah pedagang kaki lima di sisi jalannya, sehingga arus kendaraan nontol Becakayu di bawahnya tersendat saat akan melaju ke arah Sumber Artha,” terangnya.
Sementara, kerusakan jalan di lokasi itu diakibatkan oleh faktor kelandaian pondasi jalan karena tanahnya tergerus oleh kendaraan berat proyek Tol Becakayu. Seluruh jaringan Jalan Sisi Selatan Kalimalang sudah diperbaiki oleh kontraktor Becakayu, namun sebagian mulai mengalami keretakan karena faktor pondasi lahan yang labil.
“Kemacetan juga terjadi menjelang Jalan Sisi Selatan Kalimalang yang menjadi penghubung Jalan Raya Jati Waringin disebabkan antrean kendaraan yang keluar dan masuk pintu Tol Jati Waringin,” terangnya.[ISH/POS6]