posbekasi.com

Dua Kapolrestro Bekasi Hadiri Peresmian Gedung Promoter

Kapolri Jenderal Pol Tifo Karnavian bersama sejumlah mantan Kapolda Metro dan Kapolri serta jajaran Polda  Metro Jaya saat peresmian Gedung Promoter di Mapolda Metro Jaya, Jumat 19 Januari 2018. [POS]

POSBEKASI.COM, JAKARTA –  Setelah menunggu 13 tahun,  akhirnya Gedung Promoter (Profesional, Moderen dan Terpercaya) Gedung berlantai 23 yang semula diperuntukan untuk gedung Detasmen 88 Anti Teror diresmikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian,  Jumat 19 Januari 2018.

Peresmian gedung Promoter di Mapolda Metro Jaya itu dihadiri Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Indarto dan Kapolrestro Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara serta para Kapolrestro dijajaran Polda Metro Jaya.

Dalam sambutannya, Kapolri  tak lupa mengucapkan terima kasih kepada 11 pejabat Kapolda Metro Jaya dan 7 Kapolri sebelumnya yang ikut membangun gedung ini. Khususnya kepada Ny.Vivi Kabul, Istri almarhum mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani yang merupakan penggagas pembangunan gedung ini.

“Kami hormati senior-senior Kapolri pada masanya, Wakapolri pada masanya. Senior-senior Kapolda dan Wakapolda pada masanya, segenap pejabat utama, lebih khusus pada almarhum Firman Gani, terima kasih kehadirannya,” kata Tito sebelum meresmikan gedung Promoter yang dihadiri sejumlah mantan Kapolda Metro Jaya dan Kapolri.

Tampak hadir mantan Kapolri adalah,  Jenderal (Purn) Dai Bachtiar, Chariruddin Ismail, Sutanto, Badrodin Baiti.  Mantan Kapolda Metro Jaya,  Irjen (Purn)  Noegroho Djatusman,  Nurfaizi, Makbul Padmanegara, serta Kapolda Metro Jaya saat ini dijabat Irjen Pol Idham Azis.

“Setelah 13 tahun akhirnya dapat jadi gedung ini, mengambil momentum penting saat teror marak buat Densus. Saat itu saya AKBP dan dilantik menjadi Kepala Densus,” jelasnya.

Dana pembangunan gedung 23 lantai itu dimulai pada tahun 2004 ynag dicilcil hingga akhirnya selesai menelan anggaran total Rp489 miliar.

“Saat itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani yang kini sudah tiada mengatakan, Polri akan menganggarkan biaya tersebut untuk pembangunan gedung  di atas lahan seluas 14.500 meter.

Hingga pembangunan dilaksanakan, biaya yang digunakan belum tercatat dalam APBN. Sontak, seluruh media massa menjadikan pembangunan gedung tersebut sebagai topik pemberitaan hingga di penghujung 2004.

Tetapi Firman Gani tetap melaksanakan pembangunan, dengan alasan sambil menunggu anggaran dari APBN. Pernyataan itu menuai kritik pedas berbagai pihak. Firman Gani semakin tersudut dengan pertanyaan wartawan, terkait penolakan mendadak Kapolri Jenderal Dai Bachtiar untuk hadir saat menggelar syukuran peletakan batu pertama.

Pergantian Kapolri dari Jenderal Dai Bachtiar kepada Jenderal Sutanto dam lainnya tidak memberikan dampak terhadap kelanjutan pembangunan, hingga pembangunan yang direncanakan selesai selama 18 bulan tidak terwujud.

Hingga akhirnya, memasuki awal 2018 atau setelah 13 tahun pembangunan dimulai, Polri berkemas melakukan persiapan peresmian Gedung Promoter.[POS]

BEKASI TOP