posbekasi.com

Bocah Kurang Gizi Tinggal Bersama Nenek Pemulung Luput Dari Perhatian Pemkab Bekasi

Haikal Febrian, bocah kurang gizi bersama Nenek Bonah.[RAD]
POSBEKASI.COM, CIJENGKOL – Bocah yatim piatu yang hidup bersama neneknya sebagai pemulung alami gizi buruk.

Haikal Febrian,5,6 tahun, yang sejak bayi yatim piatu ditinggal kedua orang tuanya mengalami marasmus, salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering ditemui pada balita. penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan.

Bocah yang tinggal bersama neneknya Bonah,55 tahun, yang menglami sakit gondok di lehernya di Kampung Lubang Buaya RT02/04, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Malangnya bocah kurang gizi yang kepalanya membesar sedangkan kedua tangan dan kakinya mengecil itu juga mengalami sakit gondok (kurang zodium) yang diasuh sang nenek yang bekerja untuk menghidup mereka berdua sebagai pemulung.

Ditengah gempitanya pembangunan perumahan yang kian padat di Desa Lubang Buaya, namun tidak ada yang peduli dengan nasib bocah dan nenek tersebut, bahkan mulai perangkat desa sampai Pemerintah Kabupaten Bekasi seakan tidak tahu nasib malang yang menimpa keduanya yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Babinkamtibmas Desa Cijengkol Bripka Asfar Arochim mengunjungi rumah sang bocah yatim piatu Haikal Febrian,5,6 tahun, dan nenenknya Bonah di Kampung Lubang Buaya RT02/04, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Minggu 23 Juli 2017.[RAD]

BEKASI TOP