posbekasi.com

Kapolri: Kejar Pelaku Utama Penimbun Beras, Mentan: Negara Rugi Rp10 T Bikin Konsumen Menjerit

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, memberikan keteranga pers di gudang beras PT Indo Beras Unggul yang digerebek pada, Kamis 20 Juli 2017 malam.[ISH]
POSBEKASI.COM, KEDUNGWARINGIN – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, menegaskan pihaknya tengah mengejar tersangka utama praktik curang yang dilakukan PT Indo Beras Unggul (IBU) dalam penjualan beras dengan modus mengganti kemasan beras bersubsidi ke merek barang yang lebih berkualitas.

“Sementara kita lakukan langkah-langkah terus, kita dalami. Kemudian mengejar yang mana tersangka-tersangka utamanya dan mana yang membantu,” kata Jenderal Tito saat konfrensi pers usai memipin langsung penggerebekan gudang bers  PT Indo Beras Unggul di Jalan Raya Rengas Bandung, Km 60, Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, Kamis 20 Juli 2017 malam.

Penggerebekan yang dilkukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Operasi Penurunan Harga Beras Mabes Polri yang dipimpin Kapolri bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, langsung meninjau ke lokasi.

Jenderal Tito, mengatakan jumlah uang beredar untuk komoditas beras di Indonesia sangat besar. “Jumlahnya mencapai kurang lebih Rp488 triliun per tahun, hampir sepertiga APBN,” ujarnya.

Sementara, Mentan Amran Sulaiman, menyatakan temuan ini paling besar dilihat dari kuantitas beras yang ditimbun dan kemungkinan kerugian pemerintah diperkirakan mencapi Rp20 triliun.

“Beras yang kami temukan jenis IR 64 yang disubsidi pemerintah, dengan harga Rp6.000-Rp 7.000 per kg, rencananya akan dijadikan beras premium dengan harga jual 3 kali lipat lebih mahal menjadi Rp20.400 per kg. Ada selisih Rp14.000,” ungkap Amran.

Kerugian negara diperkirakan Rp5-Rp10 triliun. “Ini bisa membuat konsumen menjerit tapi petani tidak mendapat apa-apa,” katanya.[RIK/ISH]

BEKASI TOP